Waspada Fenomena Aphelion Terjadi di Kalsel Selama Juli-Agustus 2021, Warga Diharapkan Tingkatkan Imunitas

    WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN-Belakangan ini beredar luar informasi tentang terjadinya fenomena alam Aphelion di Indonesia, termasuk di Kalimantan Selatan yang menyebabkan suhu udara dingin akibat posisi Matahari sangat jauh dari bumi.

    Unggahan tersebut membuat masyarakat khawatir dan bertanya-tanya tentang dampak buruk fenomena Aphelion dan dampak signifikannya ke iklim di Indonesia.

    Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Herizal mengatakan posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi (aphelion) tetapi kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer permukaan.

    Aphelion merupakan fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli.

    Sementara itu, pada waktu yang sama, secara umum wilayah Indonesia berada pada periode musim kemarau.

    Hal ini menyebabkan seolah aphelion memiliki dampak yang ekstrem terhadap penurunan suhu di Indonesia.

    “Fenomena ini hal yang biasa terjadi tiap tahun. Bahkan hal ini pula yang nanti dapat menyebabkan beberapa tempat seperti di Dieng dan dataran tinggi atau wilayah pegunungan lainnya, berpotensi terjadi embun es (embun upas) yang dikira salju oleh sebagian orang,” katanya, Kamis (15/7/2021).

    Fenomena suhu udara dingin sebetulnya alamiah dan umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli-September).

    Saat ini wilayah Pulau Jawa hingga NTT menuju periode puncak musim kemarau.

    Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur, yang berasal dari Benua Australia.

    Baca Juga :   Mendikdasmen Tegaskan: Tidak Ada Libur Ramadan, Fokus pada Pembelajaran Religius

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI