Mengenal Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba, Satu-satunya Petembak Indonesia Lolos Kualifikasi Olimpiade Tokyo

    Sementara itu, pada nomor individu 10m Air Rifle Women, Vidya menempati peringkat kesembilan dengan skor akhir 627,8. Petembak peringkat 23 dunia itu selanjutnya akan menjajal kemampuannya dalam ISSF World Cup Rifle Pistol di Kroasia, 20 Juni- 3 Juli sebelum berangkat ke Tokyo.

    Turnamen terakhir tersebut dimanfaatkan Vidya untuk merasakan atmosfer pertandingan Olimpiade sekaligus menentukan strategi karena para petembak dunia juga ikut ambil bagian.

    “Saya tidak mematok target medali untuk penampilan di Kroasia. Di sana saya ingin menambah jam terbang sehingga saya bisa lebih siap saat tampil di Olimpiade” kata Vidya, 27 Mei lalu.

    Target di Tokyo

    Pengurus Besar Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (PB Perbakin) menargetkan Vidya Rafika bisa mencapai babak final di Olimpiade 2020 Tokyo.

    Menurut Sekretaris Jenderal PB Perbakin Firtian Judiswandarta, target tersebut sudah sesuai perhitungan setelah melihat skor yang dicatatkan Vidya dalam sesi latihan yang kerap menyaingi skor petembak kelas dunia.

    “Perbakin menargetkan Vidya di Olimpiade itu adalah masuk di final. Karena final delapan besar ini nanti skornya menjadi 0 semua dan atlet yang sudah mempersiapkan dirinya dengan mental yang kuat itu yang akan menjadi juara di final nanti,” kata Firtian, 15 Juni lalu.

    “Perhitungan kami menembak ini olahraga terukur jadi kami bisa mengukur sejauh mana Vidya bisa masuk final. Karena skor dia itu sudah skor kelas dunia, jadi kesempatan dapat tiket ke final itu cukup besar,” sambung dia.

    Terkait dengan persiapan Vidya ke Tokyo, Firtian mengatakan para atlet telah didampingi psikolog demi menjaga kondisi mentalnya sehingga bisa tampil rileks saat bertanding di Olimpiade nanti.

    Ada beberapa pelatihan yang telah diberikan, salah satunya adalah imagery training yang merupakan teknik untuk membantu atlet memvisualisasikan kegiatan yang akan dilakukan sebagai upaya untuk mempersiapkan mental bertanding.

    “Psikolog, memang setiap atlet selalu didampingi terutama untuk melakukan imagery training, membayangkan mereka sudah berada di Olimpiade. Fungsinya untuk mengurangi tekanan atlet,” kata dia.

    Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan bahwa target yang ditetapkan kepada Vidya cukup dapat dipahami mengingat atlet berusia 20 tahun itu masih minim pengalaman bertanding dalam kejuaraan sekelas Olimpiade.

    “Memang di Olimpiade Tokyo itu kami sudah berhitung secara realistis, dan itu sudah sesuai dengan yang dilaporkan,” kata Zainudin.

    “Kami sudah menghitung peluang mana yang besar ataupun sedang, dan ada juga yang dipersiapkan untuk ke Olimpiade 2024 Paris. Vidya memang masih sangat muda dan harapan ke depannya masih sangat besar buat Vidya. Tentu berbeda dengan target-target untuk bulu tangkis dan angkat besi,” kata Menpora.

    Biodata singkat

    Baca Juga :   Statistik dan Prediksi Susunan Pemain Laga Manchester United vs Brighton Malam Nanti

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI