Tak hanya mengurangi nyeri, penelitian memperlihatkan, pemakaian progestin yakni Dienogest 2 mg dalam kurun waktu 24 bulan dapat menurunkan tingkat kekambuhan 4 kali lebih sedikit dibandingkan pasien berhenti terapi sebelum 24 bulan.
Di sisi lain, prosedur operasi hanya dilakukan apabila kondisi endometrsiosis sudah sangat terlambat ditangani dan tindakan bedah ini harus dicegah agar tidak berulang.
Di Indonesia, endometriosis atau penyakit inflamasi berupa tumbuhnya jaringan abnormal menyerupai endometrium (jaringan abnormal) dan memicu reaksi peradangan, setidaknya 5 dari 100 perempuan usia produktif.
Penyakit yang ditemukan pada 6-10 persen perempuan usia produktif itu memiliki dua gejala umum yakni nyeri saat haid dan atau infertilitas, tetapi ada juga wanita yang tak mengalami gejala apapun.
Data dari RSCM pada tahun 2010 – 2011, memperlihatkan sebanyak 43,4 persen pasien endometriosis merasakan nyeri berat yang berakibat tidak dapat beraktivitas sehari–hari, lalu 36,7 persen merasa nyeri derajat sedang dengan keterbatasan aktivitas sehari–hari, dan 20 persen pasien dengan nyeri derajat ringan. (ant)
Editor: Yayu Fathilal