Israel Tahan Aktivis Kembar Terkemuka dari Palestina

    Kemarahan atas pengusiran ini memicu 11 pertempuran pada bulan Mei lalu antara Israel dan Palestina di Gaza.

    Hamas telah menyebut kebijakan Israel di Yerusalem Timur sebagai “garis merah.”

    Penahanan itu terjadi sehari setelah polisi di Sheikh Jarrah menangkap seorang reporter dari jaringan media yang berbasis di Qatar, Al Jazeera, yang telah meliput protes di sana.

    Pada Oktober tahun lalu, pengadilan Israel memutuskan mendukung pemukim Yahudi yang mengatakan sekitar delapan keluarga Palestina di Sheikh Jarrah tinggal di tanah yang dulunya milik orang Yahudi.

    Warga Palestina mengajukan banding atas keputusan tersebut di Mahkamah Agung Israel, dan pengusiran saat ini sedang ditunda.

    Ketegangan bisa berkobar lebih lanjut di Yerusalem minggu ini ketika pawai sayap kanan Yahudi diperkirakan akan melewati gerbang Damaskus Kota Tua.

    Pawai serupa, rutenya dialihkan pada menit terakhir, diadakan pada hari yang sama ketika pertempuran Israel-Gaza pecah.

    Israel merebut Yerusalem Timur, bersama dengan Tepi Barat dan Gaza, dalam perang Timur Tengah 1967.

    Palestina sedang mencari wilayah untuk negara masa depan. (ant)

    Editor: Yayu Fathilal

    Baca Juga :   Dalam Dua Pekan 10 Jembatan Mendadak Runtuh di India, Diduga Gara-gara Ini

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI