WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Sebanyak 40 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Kalimantan Selatan setelah Lebaran hingga 29 Mei 2021.
“Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalsel, selama dua hari pertama minggu ketiga tersebut yaitu 28 dan 29 Mei jumlah kasus bertambah 178 orang atau 69 persen dari kasus di minggu pertama setelah Lebaran,” kata anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Hidayatullah Muttaqin SE, MSI, Pg.D di Banjarmasin, Minggu.
Diungkapkan dia, jumlah penduduk yang dikonfirmasi COVID-19 mulai mengalami peningkatan pada minggu kedua setelah Lebaran.
Padahal satu minggu setelah Lebaran masih lambat yaitu hanya separuh dari jumlah kasus baru selama satu minggu sebelum Lebaran.
Namun memasuki minggu kedua setelah Lebaran, jumlah penduduk yang dikonfirmasi terinfeksi COVID-19 meningkat 1,6 kali lipat dari kasus yang terjadi pada minggu pertama yaitu dari 260 kasus baru menjadi 416 kasus baru.
“Tren peningkatan kasus ini harus kita waspadai karena jika terjadi ledakan masif, jumlah pasien yang harus dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan akan melonjak pula. Jika hunian tempat tidur melewati batas aman, rumah sakit dan tenaga kesehatan di Kalimantan Selatan bakal kewalahan,” paparnya.
Kondisi tersebut menurut Taqin juga dapat meningkatkan risiko keterpaparan tenaga kesehatan dari COVID-19. Begitu pula jika jumlah pasien yang memerlukan perawatan di rumah sakit sudah melebihi kapasitas, maka pertolongan terhadap pasien menjadi terlambat sehingga meningkatkan risiko kematian.