Masker bisa menghalangi partikel air liur yang keluar dari mulut dan hidung mengenai orang lain.
Masker bedah khususnya memiliki kemampuan filtrasi lebih baik dengan memblokir partikel lebih kecil dan menawarkan lebih banyak perlindungan pada pemakainya daripada masker kain satu lapis.
Fungsi ini akan baik apabila Anda mengenakannya secara benar, termasuk menggantinya rutin.
Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Jakarta, Yohan Samudra mewajibkan Anda tidak melepas masker hingga kembali ke rumah masing-masing.
Kemudian mengenai lokasi pelaksanaan salat, para pakar termasuk Tim Mitigasi COVID-19 PB IDI, dr. Ulul Albab merekomendasikan tempat terbuka seperti lapangan sepak bola atau parkiran, sehingga sirkulasi udara cukup serta dapat menjaga jarak dengan baik, ketimbang di dalam ruangan di tempat terbuka.
“Salat Id di tempat terbuka dianjurkan dibandingkan di tempat tertutup, dan penggunaan masker bedah lebih diutamakan dibandingkan masker kain,” kata Ulul.
Kalaupun berlangsung di ruang tertutup, Yoga yang pernah menjabat Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara dan Mantan Dirjen P2P & Kepala Balitbangkes itu menyarankan pihak penyelenggara salat Id memastikan ada aliran udara di dalam ruangan yang memadai, demi menurunkan kemungkinan penularan COVID-19 saat salat.
Kemudian mengenai hal lainnya agar Anda bisa salat dengan aman, Yohan yang berpraktik di Primaya Hospital Tangerang itu juga menyarankan Anda mengambil wudhu dahulu di rumah dan segera mencuci perlengkapan salat saat sampai di rumah.
Di sisi lain, Ulul mengingatkan Anda tidak memaksakan diri berangkat ke lokasi salat padahal kondisi tubuh tak fit semisal ada gejala batuk, pilek atau demam.
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, dr. Muh. Khidri Alwi menambahkan, pelaksanaan salat dengan menerapkan protokol kesehatan diharapkan tidak menempatkan Anda pada risiko terkena COVID-19.
“Betul-betul patuhi protokol kesehatan. Kalau salat berdempet-dempetan, kita ragu juga. Risiko jauh lebih berkurang kalau di lapangan dibandingkan di masjid karena terbuka. Apabila ada tanda-tanda sakit semisal batuk atau demam sebaiknya tidak shalat (Id berjamaah),” tuturnya.
Jadi, walau pemerintah sudah membolehkan pelaksanaan salat Id berjemaah di masa pandemi ini, namun orang-orang tetap harus menerapkan protokol kesehatan, pelaksanaan salat dianjurkan dilakukan di tempat terbuka dan orang-orang sebaiknya mengenakan masker bedah selama ibadah berlangsung hingga kembali ke rumah masing-masing.
Walau begitu, sebenarnya tidak ada masalah juga bisa Anda menunaikan salat Id di rumah dan tak membuat kerumunan.