WARTABANJAR.COM, NEW YORK – Scarlett Johansson secara lantang menyuarakan keresahannya dan mendesak pelaku industri hiburan di Hollywood untuk mundur dan menentang Hollywood Foreign Press Association (HFPA) hingga asosiasi itu melakukan reformasi yang lebih substansial.
Selain Scarlett, beberapa pelaku industri lainnya di Hollywood juga mengeluarkan pernyataan yang senada di antaranya Amazon Studios, Netflix, dan Time’s Up menentang rencana reformasi HFPA yang terbaru.
Melansir Variety, Minggu, beberapa kebijakan yang terdapat dalam rencana reformasi HFPA di antaranya menimbang ulang menambahkan anggota dengan kulit berwarna, hingga pembatasan pemberian hadiah ataupun pembayaran untuk anggota yang bekerja pada komite HFPA.
Baca juga: Chloe Zhao, wanita Asia pertama yang menangi piala utama DGA
Baca juga: Satu “goody bag” Oscar 2021 dilansir bernilai Rp2,9 miliar
Scarlett pun membeberkan ia sering menarik diri dari konferensi pers yang dilakukan oleh HFPA karena kerap diberikan pertanyaan yang seksis, oleh karena itu, ia mengajak industri hiburan untuk menarik diri bekerjasama dengan HFPA hingga ada reformasi yang baik di asosiasi itu.
“Sebagai aktor yang mempromosikan filmnya, salah satu kegiatan yang dinantikan tentu wawancara bersama wartawan dan juga menghadiri ajang oenghargaan. Tapi di masa lalu ini artinya kita (aktor) harus melalui semua itu menghadapi pertanyaan hingga komentar seksis para anggota HFPA yang juga hampir terhitung ke arah kekerasan seksual. Inilah alasan saya untuk waktu yang lama menolak ikut wawancara dalam konfetrnsi pers mereka,” kata Scarlett dengan tegas.