Oleh Ustadz Muhammad Rijal Fathoni, S.Pd.I
WARTABANJARA.COM – Sebagaimana kita kaum Muslimin memiliki dua hari raya yaitu Hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, begitu pula para Malaikat pun memiliki dua hari raya yaitu Malam Nisfu Sya’ban dan Malam Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar hanyalah Allah khususkan bagi Umat Nabi Muhammad SAW dan Lailatul Qadar itu setiap tahunnya Allah SWT turunkan.
Lailatul Qadar itu ialah malam kemuliaan yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan, sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surah Al Qadar :
- Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar.
- Tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu ?
- Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan,
- Pada malam itu turunlah melaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala urusan.
- Selamatlah malam itu hingga terbit fajar
Lailatul Qadar itu Allah turunkan pada Bulan Ramadhan di sepuluh malam terakhir dimalam-malam ganjil.
Berkata Al Imam Al Ghazali dan Imam Abul Hasan As Sadzili : “Apabila awal Ramadhan dimulai pada hari Selasa maka Kemungkinan Lailatul Qadar jatuh pada malam ke 27″. Dan Imam Abdullah bin Alwi Al Hadad menambahkan : ” Jikalau Malam Ganjil Sepuluh terakhir bulan Ramadhan bertepatan pada malam Jum’at, maka Kemungkinan Lailatul Qadar jatuh pada malam tersebut.
Nabi Muhammad SAW Bersabda :
“Barang siapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.
Berkata KH Muhammad Bakhiet bin KH. Ahmad Mughni : “Barang siapa yang tidak diberi taufiq untuk beribadah pada malam Lailatul Qadar, maka sesungguhnya dia terhalang untuk mendapatkan kebaikan”.
Kemudian ditambahkan oleh KH Abdus Salam bin KH Ahmad Mughni : “Mereka yang berjuang dari awal sampai dengan penghujung bulan Ramadhan, memiliki harapan besar mendapat kemuliaan Lailatul Qadar”.