WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN-Idul Fitri 1442 Hijriah atau Lebaran sebentar lagi tiba.
Biasanya, mereka yang merayakannya akan berpesta bersama kerabat memakan kuliner khusus Lebaran yang rata-rata mengandung banyak lemak, gula dan berkalori tinggi.
Dokter Spesialis Saraf RSUI, Dinda Diafiri menyarankan Anda tidak mengonsumsi makanan dan minuman tinggi kalori serta gula berlebihan seperti opor, rendang, es cendol dan es boba saat Lebaran karena bisa memincu terjadinya hipertensi dan stroke.
Di sisi lain, berkurangnya aktivitas fisik saat Lebaran, serta lupa minum obat juga dapat memicu kedua penyakit itu.
Oleh karena itu, Dinda, melalui siaran pers RSUI, dikutip Jumat (7/5/2021), menyarankan Anda tak abai pada jenis asupan makanan dan minuman berlebihan, aktivitas fisik, serta minum obat secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter.
Stroke di Indonesia masih menjadi pembunuh dan penyebab kecacatan nomor satu untuk penyakit tidak menular sejak tahun 2014 hingga saat ini.
Untuk mengenali tanda stroke, Anda bisa berpegang pada slogan Kementerian Kesehatan SeGeRa Ke RS yang merupakan akronim dari SEnyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba, GErak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba.
Kemudian, bicara pelo/tiba-tiba tidak dapat bicara/ tidak mengerti kata-kata/ bicara tidak nyambung, kebas atau baal atau kesemutan separuh tubuh, RAbun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba, sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar dan gerakan sulit dikoordinasi (tremor/gemetar/sempoyongan).