WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Tadarus yang mengundang dua calon gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan Denny Indrayana sejatinya ingin mendinginkan suasana Banua di bulan suci Ramadhan jelang pemungutan suara ulang (PSU).
Namun pada kenyataannya, hanya Sahbirin Noor yang hadir pada tadarus bersama para habaib Martapura di Masjid Agung Al Karomah itu.
“Tudingan Plt PWNU Kalsel bahwa tadarus itu memperlombakan Al Qur’an tak mendasar. Jika melihat jalannya tadarus di Masjid Agung Al Karomah, tidak ada itu politisasi karena pesertanya anak-anak hingga orang tua,” kata H Muhammad Hasan, Ketua DPD Pemuda Islam Kalsel.
Dia pun menyesalkan sikap Plt Ketua PWNU Kalsel Nasrullah atas pernyataan sikap PWNU Kalsel. Menurutnya, PWNU harusnya justru mendukung tadarus yang digelar para habaib di Martapura.
Tidak seperti Nasrullah yang ternyata kader PPP dan merupakan salah satu parpol pengusung Denny selain Gerindra dan Demokrat.
“Kalau NU tidak mendukung justru salah. Pernyataan sikap Plt justru menunjukkan besar kemungkinan dia salah satu tim Denny,” tegasnya.
Apalagi dia menegaskan bahwa kepemimpinan PWNU adalah kolektif sehingga semua pengurus harus diundang untuk bersepakat dalam membuat pernyataan sikap.
“Kami meminta agar tidak ada lagi pernyataan yang meresahkan masyarakat. Hentikan memprovokasi warga. Kami muak dengan gaya berpolitik seperti itu,” pungkasnya. (ant)
Editor: Erna Djedi