Dia juga mengatakan, tanam anggur, kurma dan buah tin sangat mendukung keberadaan agro wisata Talaran Setara, karena keberadaannya menjadi momen yang membuat masyarakat penasaran.
“Warga yang datang ke kawasan agro wisata Talaran Setara bisa mencapai 600 orang perhari, karena penasaran ingin melihat pohon-pohon yang kita tanam, dan tentu saja hal itu bisa menjadi kebanggaan dan menjadikan nilai tambah untuk daerah ini, nantinya,” katanya lagi.
Selain anggur, tin dan kurma yang saat ini sudah berhasil dikembangkan di lokasi agro wisata itu adalah berbagai jenis bunga, jeruk, kelinci dan burung merpati, juga madu kelulut serta sereh wangi.
Batola merupakan daerah pertanian pasang surut juga sebagai lumbung padi Kalsel setelah Kabupaten Banjar yang terkenal dengan “kindai limpuar” nya (kindai = tempat menyimpan padi terbuat dari anyaman bambu, dan limpuar = isi yang menunjukkan melebihi daya tampung).
Daerah pertanian pasang surut Batola sendiri merupakan penerima program transmigrasi, pemekaran dari Kabupaten Banjar pada awal tahun 1960-an. (ant)
Editor: Erna Djedi