WARTABANJAR.COM, KANDANGAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Selatan(HSS) melaksanakan pertemuan dengan beberapa pihak terkait, dalam upaya untuk menggalang komitmen bersama dalam menjaga kualitas air Sungai Amandit.
Sekretaris Daerah HSS, HM Noor, Kamis (22/4/2021), mengatakan pertemuan kali ini menghadirkan manajemen dari perusahaan dan badan usaha, yakni PT. Antang Gunung Meratus (AGM) dan KUD Karya Murni, difasilitasi Dispera KPLH HSS.
“Keduanya sudah berkomitmen dalam melaksanakan kegiatan di lapangan, guna berupaya mengatasi persoalan kualitas air di Sungai Amandit, dan kita hadirkan kembali untuk mengetahui sampai mana Progres dari kegiatan pelaksanaan komitmen yang sudah disepakati tersebut,” katanya.
Wakil Bupati HSS, Syamsuri Arsyad, mengatakan persoalan air keruh ini menjadi beban moral bagi semua, pemerintah daerah, masyarakat, dan daerah Kabupaten HSS.
Menurut dia, ada tiga hal yang menjadi penyebab air keruh, longsor Loksado akan tetapi itu tidak permanen yang hanya beberapa jam dan diwaktu terjadi hujan, pertambangan galian C yang mana saat ini sudah dilakukan penertiban.
Selanjutnya, pertambangan yang terbagi dua, yaitu eks Peti atau Tambang Ilegal yang bila terjadi hujan maka akan tergerus dan menyebabkan kekeruhan pada sungai amandit.
“Adapun untuk tambang yang dikelola oleh KUD karya Murni dan PT AGM dan pada hari ini telah bersepakat membuat saringan-saringan air, yang mana nantinya air yang di keluarkan ke sungai tidak keruh,” katanya.
Ia juga atas nama Pemkab HSS mengucapkan terima kasih kepada management PT AGM, KUD Karya Murni dan para pengusaha galian C yang sudah bersama-sama berkomitmen untuk membuat air yang selama ini keruh menjadi bersih kembali.