Matahari Terbit dan Tenggelam 16 Kali di Luar Angkasa, ini Panduan Lengkap Puasa Ramadhan dan Salat Astronot Selama di Luar Angkasa

    Hal ini terjadi ketika berada di International Space Station (ISS), markas yang berada di orbit Bumi.

    Alasannya, ISS mampu mengelilingi bumi dalam waktu 90 menit.

    Jika mengikuti perhitungan tersebut, astronot harus menjalani salat wajib sebanyak 80 kali.

    Sebenarnya tidak seekstrem itu, karena para ulama dan ilmuwan muslim telah menetapkan cara penentuan waktu salat dan berpuasanya jika dalam kondisi seperti ini, yaitu astronaut bisa mengikuti waktu salat tempat peluncuran misi antariksanya.

    Seperti halnya Pangeran Sultan, ia berangkat dari Florida, Amerika Serikat dalam misinya di tahun 1985, maka ia mengikuti waktu salat dan berpuasa di kota tersebut selama perjalanan.

    Astronot saat di luar angkasa. Foto: Unsplash

    Cara Pangeran Sultan kemudian ditetapkan menjadi standar dalam konferensi Badan Antariksa Malaysia (ANGKASA) pada tahun 2006.

    Diskusi tersebut membuahkan buku panduan berjudul A Guideline of Performing Ibadah (worship) at the International Space Station (ISS).

    Semua hal yang berkaitan dengan ibadah umat Islam di luar angkasa telah diatur di sana.

    Dewan Fatwa Nasional Malaysia menerbitkan buku panduan untuk beribadah di ISS.

    Untuk soal salat, Dewan Fatwa Nasional Malaysia juga berkata bahwa durasi 24 jam-nya harus disesuaikan dengan zona waktu lokasi keberangkatan astronot.

    Jika arah Kabah di Mekkah sulit untuk ditentukan, astronot bisa menggunakan gambar Kabah atau bumi sebagai kiblat.

    Lalu untuk wudhu, astronot bisa menggunakan tisu atau handuk basah yang disediakan di ISS.

    “Bentuk postur tubuh (seperti berdiri, membungkuk, dan berlutut) disesuaikan dengan kondisi di ISS,” tulis Dewan Fatwa Nasional Malaysia.

    Baca Juga :   Menteri BUMN Dukung Penuh Perlindungan Pekerja Migran

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI