WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Safrizal ZA meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memetakan potensi masing-masing kabupaten dan menguatkan sistem supply chain atau penyediaan barang pada rantai pasokan dalam rangka efektivitas mengendalikan inflasi.
Menurut Safrizal, pada acara “High Level Meeting dan Rakorda Tim Pengendali Inflasi Daerah” di Banjarmasin, Senin, untuk bisa mengendalikan inflasi, semua regulasi terkait pengendalian inflasi harus terintegrasi untuk memudahkan koordinasi dan pelaksanaan tugas.
“Langkah kita harus terintegrasi, Tanah Laut punya apa Tabalong punya apa, lalu kita petakan, kemudian sistemnya saling memenuhi, kurangnya apa bisa dipasok kabupaten tetangganya, ” katanya.
Dia menyatakan bahwa untuk pengendalian inflasi, diperlukan inovasi terutama jika terjadi lonjakan permintaan barang dan jasa pada bulan Ramadhan.
Pria kelahiran Banda Aceh tersebut mengatakan, penguatan “supply chain” juga harus dibarengi infrastruktur yang baik.
“Kita memang terkendala arus distribusi karena banjir kemarin, Alhamdulillah beberapa jembatan mulai rampung dalam waktu dekat, sehingga dapat memperlancar arus barang dan jasa yang berpengaruh terhadap inflasi,” sebutnya.
Safrizal menekankan pentingnya menjalankan strategi 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan stok, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendgari itu mengatakan, pada Maret 2021 Kalimantan Selatan mengalami inflasi 0,09 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 107,24.