“Untuk ke depannya, memang tim itu baiknya independen, dari lembaga keuangan atau apa pun sehingga bisa mendapatkan suntikan modal dari publik agar lebih transparan efektif dan efisien,” kata Rudy.
“Adalah baik jika satu tim atau perusahaan bisa menuju public offering (IPO) karena jauh lebih efisien, dan ada komite audit, ada dewan pengawas, itu jauh lebih baik.”
“Bukan tidak mungkin, tapi fokus pertama adalah kita akan memperbaiki grass root, memperbaiki sistem, dan tentunya secara profesional akan dikembangkan oleh coach untuk menemukan pemain-pemain yang baik,” tambah Rudy.
Sementara itu, untuk formasi pemain dalam klub, Raffi Ahmad ingin menggabungkan pemain senior dan pemain muda serta akan membuka registrasi dan seleksi pemain secara terbuka.
Namun, untuk memilih siapa saja pemain yang masuk membela klub, Raffi menyerahkan hal itu kepada Bambang Nurdiansyah sebagai head coach RANS Cilegon FC dan Hamka Hamzah sebagai manager RANS Cilegon FC.
“Target kita bukan harus Liga 1, itu adalah bonus, yang penting kita harus bermain baik, bermental baik, bersikap baik… Kalaupun semuanya sudah baik, infrastruktur kita baik, Insya Allah kita juga secara otomatis akan melaju naik ke Liga 2,” ujar Raffi. (ant)
Editor: Erna Djedi