Pembangunan jembatan sementara ini ditambahkan Fajar bahannya hanya berupa kawat bronjong yang diisi batu dan disusun serta untuk jembatannya berupa bambu.
“Mudah-mudahan beberapa bulan ke depan tidak ada lagi debit air yang tinggi, sehingga jembatan sementara ini tidak larut lagi,” ujarnya.
Kasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Desa Baru, Toto Martoni mengatakan, Ia bersama warga melakukan gotong-royong pembuatan jembatan darurat atau sementara sebelum jembatan permanen dibangunkan oleh pemerintah.
“Jembatan yang kami bangun ini sangat penting, karena merupakan akses untuk bekerja dan sebagai penunjang aktivitas ekonomi masyarakat,” katanya.
Menurutnya, kurang lebih 90 persen warga Desa Baru melewati jembatan tersebut dalam bekerja baik itu bertani maupun berkebun.
“Jembatan itu juga penghubung dua Desa antara Desa Baru dengan Desa Batu Tunggal. Kalau melewati jalan lain maka jauh memutarnya. Jadi, jembatan itu sangat penting bagi warga,” katanya.
Ditambahkannya lagi, setelah banjir dan jembatan rusak, memang beberapa kali pihaknya membuat jembatan sementara namun selalu larut.
“Sudah dua kali jembatan sementara yang kami buat larut karena debit air masih tinggi dan bronjongnya rendah,” kata Toto.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada pihak Poliban yang telah membantu warga dan sangat bermanfaat. “Ini bronjongnya tiga tingkat dan sudah cukup tinggi. Jadi mudah-mudahan tidak larut lagi,” tuntasnya. (ant)
Editor: Erna Djedi