Hasil koordinasi tersebut, politisi PDIP ini mengungkapkan, memang perlu perbaikan segera, namun pihaknya mengakui terbatasnya kemampuan keuangan daerah, sehingga perbaikan dan pembenahan secara maksimal belum bisa dilakukan.
Kecuali pembenahan dan perbaikan pada bagian-bagian tertentu saja sebagai penanggulangan sementara, seperti pengaspalan pada beberapa titik yang berlobang, kemudian normalisasi drainase yang tersumbat.
“Sementara untuk penganggaran optimal baru bisa dialokasikan pada tahun anggaran 2022, mengingat kondisi APBD saat ini masih fokus pada pembayaran hutang pihak ketiga dan mengatasi andemi COVID-19,” ungkapnya. (ant)
Editor: Erna Djedi