Walau menyukai band-band tadi, dirinya tetap memutuskan merilis single dengan berbahasa Dayak Ngaju.
Dia yakin single berbahasa Dayak Ngaju juga bisa diterima oleh masyarakat umum dan tidak hanya di kalangan masyarakat suku Dayak Ngaju.
Terlebih, sebelumnya sudah ada lagu berbahasa Dayak Ngaju yakni “Haning” yang berhasil menembus pasar nasional.
Keberhasilan single “Haning” diterima oleh pasar nasional membuat dia semakin yakin membuat lagu-lagu berbahasa Dayak Ngaju.
Single “Badain” diunggah di kanal Youtube Holmes Official sejak 1 Januari 2021 lalu.
Hingga awal Maret, single tersebut telah ditonton sekitar 3.700 kali, sebuah jumlah yang cukup banyak bagi artis pendatang baru untuk ukuran Gunung Mas (Gumas).
Namanya juga semakin dikenal oleh warga Gumas dan sekitarnya.
Tak jarang orang-orang yang bertemu memanggil dia dengan sebutan Ado Badain, merujuk single pertama yang dirilis olehnya.
Sebenarnya, adik dari Muliadi dan Apriadi ini menggunakan nama panggung Ado Capoera, sesuai dengan nama akun Facebook miliknya, namun masyarakat lebih sering memanggilnya dengan sebutan Ado Badain.
“Terkadang di jalan saya dipanggil seseorang yang saya tidak kenal, untuk mendengar cerita mereka. Mereka meminta dibuatkan lagu berdasarkan pengalaman pribadi masing-masing,” tuturnya sembari tersenyum simpul.
Tawaran untuk tampil di berbagai acara juga mulai berdatangan, termasuk tawaran tampil di salah satu kafe di Kuala Kurun.
Hanya saja, Ado mengaku tetap memprioritaskan pekerjaan di BRI dan mengesampingkan tawaran-tawaran tersebut.