Sementara itu, dolar mencapai puncaknya sejak Desember 2020. Emas kemungkinan akan bergerak lebih rendah dari sini, kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
“Likuidasi ETF (Exchange Traded Funds/reksa dana terbuka berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa) juga masih sangat kuat. Anda memiliki terlalu banyak orang yang membelinya di tingkat yang lebih tinggi ini … Mereka pada akhirnya akan menyerah begitu saja,” tambah Streible.
Kepemilikan ETF berbasis emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, turun ke level terendah sejak Mei 2020 pada Rabu (3/3/2021).
Sementara itu, data ekonomi yang dirilis pada Kamis (4/3/2021) beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa 745.000 mengajukan klaim pengangguran awal pada pekan yang berakhir 27 Februari, lebih tinggi dari 736.000 klaim yang diajukan pada pekan sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa ekonomi AS masih jauh dari pemulihan.
Departemen Perdagangan AS juga melaporkan pesanan pabrik melonjak 2,6 persen pada Januari, setelah naik 1,6 persen pada Desember. Investor juga menunggu laporan pekerjaan bulanan Februari yang akan dirilis pada Jumat waktu setempat.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 92,6 sen atau 3,51 persen menjadi ditutup pada 25,461 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April anjlok 46,5 dolar AS atau 3,93 persen menjadi menetap di 1.135,30 dolar AS per ounce. (ant)
Editor: Erna Djedi