WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN-Banyak orang sekarang, khususnya kaum Hawa yang mengidamkan kulit bagus, sehat dan glowing.
Mereka rela melakukan aneka perawatan agar bisa mendapatkannya.
Namun, ada satu cara mudah yang bisa dilakukan agar kulit bisa glowing, yaitu tidur yang cukup.
Tidur yang cukup memiliki banyak manfaat baik, salah satunya bisa membuat kulit lebih sehat dan tampak bercahaya alias glowing.
Nyatanya, menurut hasil survei yang dilakukan oleh Charm, 9 dari 10 wanita Indonesia mengakui bahwa kualitas tidur yang baik adalah penting akan tetapi 6 dari 10 perempuan Indonesia terbiasa untuk bangun tengah malam untuk mengganti pembalut karena khawatir bocor di malam hari.
Survei juga mengungkap 30 persen wanita Indonesia menyadari bahwa kualitas tidur di saat menstruasi lebih rendah dibandingkan hari–hari biasa.
Dermatologist dr Nessya Dwi Setyorini, Sp.DV dalam kegiatan talkshow virtual yang bertajuk “Gak Takut Bocor, Tidur Lelap Untuk Kulit Wajah Cerah” menyebutkan bahwa kualitas tidur merupakan proses penting bagi regenerasi kulit.
“Tanda penuaan pada kulit mulai hadir di umur 20 tahun, sehingga kulit wajah akan menjadi perhatian tersendiri, khususnya bagi setiap perempuan. Maka, penting bagi perempuan untuk memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi kulit wajah mereka, seperti kurang tidur, hormon, genetik, stress, dan berbagai penyebab lainnya,” kata dr Nessya dalam siaran pers pada Sabtu (20/2/2021).
Faktor-faktor tersebut dapat menjadi sangat berpengaruh ketika pada masa menstruasi, terutama kurangnya kualitas tidur.
Tubuh memiliki jam biologis yang bila terganggu akan membuat kualitas tidur berkurang dan hal ini kerap kali terjadi ketika masa menstruasi.
“Saat kita tidak mendapat tidur yang cukup dan berkualitas, jam biologis tersebut akan terganggu dan berpotensi menghambat regenerasi kulit di malam hari. Penelitian pun mengungkapkan bahwa tidur malam yang cukup menjadi kunci untuk kulit wajah yang lebih segar dan cerah,” kata dr Nessya.
Kulit wajah yang sehat dan cerah sangat bergantung pada gaya hidup sehat, seperti dengan menjaga kualitas tidur di malam hari dengan durasi 7 – 9 jam.
Saat tidak cukup tidur, tubuh akan menghasilkan lebih banyak hormon stres seperti kortisol.