WARTABANJAR.COM, BARABAI – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo batal melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) pada Kamis (18/2). Ke Kalsel, RI-1 itu hanya mendatangi Kabupaten Tapin untuk meresmikan bendungan program nasional Pipitak Jaya.
Akibat batalnya tersebut, kerugian diperkirakan ratusan juta rupiah untuk persiapan kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu.
Data yang diterima ANTARA, untuk konsumsi pihak keamanan dan beberapa pihak yang berkepentingan saja sekali makan disiapkan sebanyak 1.600 kotak dan perkotaknya Rp35 ribu, jadi totalnya Rp56 juta.
Total yang disiapkan sebelum hari H kedatangan Jokowi sebanyak lima kali. Jadi, Rp56 juta dikali lima totalnya Rp280 juta.
Selanjutnya yaitu Videotron yang harganya mencapai Rp10 juta. Belum lagi untuk sewa tenda, dekor, spanduk, flooring, karpet merah dan pembersihan stadion Murakata tempat mendarat helikopter.
Angka-angka tersebut juga belum termasuk biaya hotel dan persiapan bagi sejumlah kalangan termasuk masyarakat yang berada di ring satu harus swab dan antigen.
Padahal, H-2 aparat gabungan dari TNI-Polri termasuk Paspamres sudah datang guna persiapan keamanan. Bahkan, Pejabat Gubernur Kalsel bersama ubsur Forkopimda juga datang pada Rabu (18/2) untuk memantau persiapan kedatangan presiden di Kabupaten HST.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi II DPRD HST Yajid Fahmi menyampaikan, dengan besarnya biaya persiapan kedatangan RI-1 itu, justru memperparah kondisi keuangan daerah yang saat ini fokus dan masih memerlukan banyak dana untuk penanganan dan pemulihan pascabanjir.