Pada Rakoor tersebut sejumlah daerah lain yang setuju penundaan pelaksanaan POPDA XIV adalah Kota Bontang, Balikpapan dan Kutai Kartenegara.
Namun ada dua daerah yakni Kebupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser meggharapkan POPDA tetap digelar dengan berbagai alternatif.
Kadisdikpora PPU, H Alimuddin mengusulkan tuan rumah ditawarkan ke daerah lain yang bersedia, atau pelaksanaan pertandingan cabang olahraga dibagi ke Kabupaten dan Kota.
“Bisa juga pelaksanaan diambil alih oleh Dispora Kaltim. Perlu menjadi pertimbangan bersama dikarenakan POPNAS hingga kini masih akan tetap berjalan, apabila POPDA tidak berjalan bagaimana prosedur pemilihan atlet,”lanjutnya.
Senada dengan hal itu, Kadisporapar Paser, Yusuf Sumako meminta agar POPDA tetap dilaksanakan, namun diundur waktunya hingga kondisi memungkinkan dengan melaksanakan prosedur protokol kesehatan.
“Sebagai informasi kita bersama liga 1 Indonesia juga sudah mendapat restu tetap dilaksanakan dan dilaksanakan tanpa penonton. Untuk itu Paser menyatakan diri siap menjadi tuan rumah,”tegasnya.
Menanggapi berbagai usulan dan masukan dari Kabupaten dan Kota tersebut Agus Tianur didampingi Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga, Masturi Akbar T mengatakan bahwa sejauh ini hanya satu provinsi yang memutuskan melaksanakan POPDA yaitu Provinsi Jawa Tengah.
Dengan tata cara virtual dan dengan membatasi Cabor tertentu yang akan dipertandingkan. Sementara pelaksanaan Popnas di Palembang dan Bangka Belitung untuk atlet bila POPDA tidak terlaksana, maka akan dilakukan berbagai alternatif seperti untuk Sepakbola maka PPU bisa saja ditunjuk untuk mempersiapkan atlet bola atau senam.