Ia menjelaskan ribuan kartu tersebut selanjutnya diregistrasi dengan NIK yang dibeli pelaku secara daring.
“Setelah registrasi, pulsa hasil curian ditransfer ke kartu perdana itu, kemudian di-‘unregister’ sebelum akhirnya dijual lagi,” katanya.
Komplotan ini menjual kartu-kartu perdana dengan harga lebih murah.
“Kalau pulsa Rp1 juta, dijual pelaku dengan harga Rp800 ribu,” katanya.
Adapun total pulsa hasil curian yang berhasil diperoleh pelaku sejak beroperasi tahun lalu diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar. (edj)
Editor: Erna Wati