The Post melaporkan dokumen itu tidak menyebutkan rencana-rencana menyerang acara pelantikan presiden.
Angkatan Darat AS pada Selasa mengatakan pihaknya bekerja sama dengan FBI untuk memeriksa hubungan para penyerang dengan aparat keamanan.
Tentara juga menggandeng badan intelijen untuk mempelajari apakah 10.000 anggota Garda Nasional yang berjaga di pelantikan presiden perlu melewati tahapan pemeriksaan lainnya.
Pelaksana Tugas Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Peter Gaynor, Senin, menerangkan pemeriksaan yang dilakukan FBI merupakan salah satu upaya mencegah adanya penyusup.
Gaynor, saat diwawancarai oleh Fox News, mengatakan ia tidak melihat bukti terkait rencana penyerangan, tetapi aparat keamanan hanya ingin memastikan “tidak ada sudut yang tidak diperiksa” saat transisi damai pemerintahan di AS.
Pemerintah AS selama beberapa hari terakhir telah menutup akses masuk ke sejumlah tempat hiburan, di antaranya termasuk National Mall di Washington.
Kepolisian juga menutup jembatan di atas Sungai Potomac yang memisahkan Virginia dan District of Columbia.
Sejumlah stasiun kereta bawah tanah (subway) juga akan ditutup saat acara pelantikan presiden terpilih, Joe Biden, berlangsung, Rabu.
Sejauh ini, ada satu perusahaan bis yang memberhentikan sementara layanan ke Washington jelang pelantikan Biden.
Sementara itu, penyedia jasa penginapan Airbnb juga menutup layanan pemesanan kamar di Washington satu minggu jelang pelantikan presiden baru AS.
Beberapa maskapai penerbangan juga menetapkan aturan keamanan baru untuk tujuan Washington D.C. dan daerah sekitarnya. (ant)