Perang dagang kedua negara telah merusak pertumbuhan global dan rantai pasokan selama lebih dari dua tahun terakhir.
Mahathir mengatakan Malaysia, seperti kebanyakan negara, perlu lebih sensitif terhadap apa yang diinginkan China karena kekuatan besar Asia itu terlalu besar untuk dihadapi menyangkut berbagai masalah, seperti ketidakseimbangan perdagangan atau pelanggaran hak asasi manusia.
“China tidak memperlakukan Muslim di sana dengan baik, tetapi kami tidak dapat menghadapi mereka […] kami harus sangat berhati-hati dengan cara kami menangani China,” tutur dia. (ant)
Editor: Erna Wati