Perburuan Obligasi AS Diduga Picu Penurunan Harga Emas

    Presiden terpilih AS Joe Biden mengatakan orang Amerika membutuhkan lebih banyak bantuan ekonomi akibat pandemi COVID-19 dan bahwa dia akan menyampaikan rencana yang menelan biaya “triliunan” dolar.

    Emas umumnya dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang dapat dihasilkan dari stimulus yang meluas.

    Namun, imbal hasil obligasi yang lebih tinggi telah menantang status itu baru-baru ini karena meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

    Sementara emas masih rentan dalam jangka pendek terhadap kenaikan dolar dan imbal hasil, “gambaran makro masih positif untuk emas,” kata Nicholas Frappell, manajer umum global di ABC Bullion.

    Angka ekonomi yang dirilis pada Selasa (12/1/2021) juga mendukung emas, mencegahnya jatuh lebih jauh. Federasi Bisnis Independen Nasional melaporkan indeks optimisme usaha kecil turun 5,5 poin menjadi 95,9 pada Desember, jatuh di bawah nilai Indeks rata-rata 98 ​​sejak 1973.

    Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan ada sekitar 6,5 juta pekerjaan yang tersedia pada akhir November, turun sedikit dari 6,6 juta pada Oktober.

    Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 15,1 sen atau 0,6 persen menjadi ditutup pada 25,435 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 23,2 dolar AS atau 2,22 persen menjadi menetap di 1.067,8 dolar AS per ounce. (ant)

    Editor: Erna Wati

    Baca Juga :   Jelang Libur Isra Miraj dan Imlek Stok dan Harga Sembako Terkendali

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI