Nelayan Melihat Detik-detik Jatuhnya Sriwijaya SJ-182, “Seperti Kilat Masuk Air, Dikira Bom”

    Sementara itu, warga di daratan Pulau Lancang mengaku mendengar suara gelegar bagaikan petir besar terdengar di tengah hujan lebat yang menggetarkan kaca-kaca di jendela rumah, sekitar pukul 14.40 WIB.

    “Hari itu hujan campur angin kencang, tiba-tiba ada suara ‘duar’ terdengar keras sekali sampai rumah (kaca rumah) bergetar,” kata Junaenah (40), warga Pulau Lancang, dikutip dari Antara.

    Menurut Junaenah, kala itu ada masyarakat yang melaut mencari rajungan dan ada yang berada di dalam rumahnya berlindung dari hujan.

    “Pas dengar saya kaget: Ya Allah, suara apa itu, karena besar sekali seperti bom. Tapi saya dan anak-anak tidak keluar karena saya kira hanya petir di tengah hujan,” kata Junaenah, yang jarak rumahnya dari bibir pantai hanya sekitar 200 meter tersebut.

    Pukul 16.00 WIB, ia baru mengetahui satu pesawat maskapai Sriwijaya Air hilang kontak di sekitar perairan Kepulauan Seribu.

    Dari kabar yang dibawa nelayan yang melaut, warga Pulau Lancang mengetahui ledakan tersebut adalah berasal dari sebuah pesawat yang mengalami kejadian nahas jatuh di antara tempat mereka dengan Pulau Laki yang tak berpenghuni.

    “Nelayan yang baru pulang mengabari bahwa di sana (perairan Pulau Lancang-Pulau Laki) ada pesawat yang jatuh. Saya langsung ingat, oh mungkin itu yang siang tadi (saat hujan) saya kira petir sangat besar,” timpal Marsu, Ketua RT 001/RW 001 Pulau Lancang. (ant)

    Editor: Erna Wati

    Baca Juga :   Misteri Penemuan Mayat Wanita Tanpa Kepala dalam Koper Merah di Ngawi, Selimut Hitam Putih Mencurigakan!

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI