WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Langkah antisipatif langsung diambil Pemerintah Kota Banjarmasin untuk menghindari kerumunan massa di kawasan Jembatan Antasan Bromo.
Kehadiran massa di kawasan tersebut, memang bukan tanpa alasan.
Jembatan gantung yang menghubungkan Pulau Bromo dan kawasan Mantuil, di Kecamatan Banjarmasin Selatan itu, memang sengaja dibangun pemerintah daerah agar dapat digunakan multifungsi.
Selain untuk memperlancar roda perekonomian masyarakat dan menghilangkan keterisolasian masyarakat kawasan Bromo, jembatan tersebut juga dibangun agar menjadi salah satu destinasi wisata di kota berjuluk seribu sungai.
Makanya jangan heran, bila jembatan yang telah rampung itu langsung diserbu masyarakat dari berbagai penjuru kota, mereka ingin menikmati keindahan alam kawasan tersebut, dan melihat langsung keunikan jembatan bermodel roller coaster tersebut.
Karena itulah, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, terlebih saat ini wabah Covid-19 masih menghantui warga Bumi Kayuh Baimbai, maka dengan terpaksa Pemko Banjarmasin menutup sementara waktu kawasan jembatan tersebut.
Penutupan jembatan tersebut dilakukan sejak 2 Januari 2021 hingga sampai waktu yang tidak ditentukan.
Menurut Plt Kadis PU Kota Banjarmasin Windiasti Kartika, pembangunan jembatan yang menggunakan biaya dari APBD Kota Banjarmasin tahun 2020 sekira Rp45 miliar itu, memang telah selesai dikerjakan.
Namun, melihat antusias masyarakat Kota Banjarmasin dan sekitarnya yang ingin melihat langsung jembatan dengan model melingkar itu, maka dengan sangat terpaksa penutupan sementara waktu jembatan dan kawasan sekitarnya dilakukan.