Yang mana kita berharap kepada Allah agar menerima ibadah tersebut, yang mana dengan diterimanya amal kita itu menjadi bekal kita untuk di negeri akhirat, karena Allah swt. Berfirman :
“Watazawwaduu fainna khairoz zaadit Taqwa” yang artinya : dan berbekallah kalian, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal itu adalah Taqwa. (QS. Al Baqaroh: 179)
Seumpama Ibadah salat fardhu yang senantiasa kita tunaikan setiap harinya, kita berharap agar salat yang kita kerjakan diterima Allah swt. Oleh karena itu disebutkan didalam kitab fiqih ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi agar salat tersebut diterima Allah, diantaranya :
- Mendatangkan segala syarat sah salat, rukun-rukun sholat, serta menjauhi perkara yang membatalkan sholat.
- Ikhlas karena Allah, disebutkan didalam kitab Ikhlas ada tiga tingkatan
- Ikhlas orang awam, dia beramal karena Allah akan tetapi dia menginginkan balasan didalam ini dunia.
- Ikhlas orang khawwas, dia beramal karena Allah akan tetapi dia menginginkan balasan di negeri Akhirat
- Ikhlas orang Khowasul Khawwas, dia beramal karena Allah, tujuannya hanya mengharap Ridho Allah (inilah tingkatan ikhlas yang paling tinggi)
- Hadir hati di dalam salat (artinya sadar ia dalam melakukan gerakan dan bacaan)
- Tidak melakukan salat diluar waktu
- Dalam pelaksanaan salat orang tersebut baik makanan, pakaian, dan tempat jelas halalnya.
Apabila syarat tersebut sudah dilengkapi, maka kita berdoa kepada Allah berharap agar Ibadah kita diterima, dan niscaya Allah akan menerima amal ibadah tersebut.
Adapun setengah daripada tanda atau alamat ibadah sholat kita diterima Allah swt. :
- Adanya kenikmatan disaat melakukan salat.
- Dimudakan sesudah melaksanakan salat untuk berbuat ta’at.
- Kehidupannya dipimpin Allah.
Mudah-mudahan Allah swt. Senantiasa menerima amal ibadah kita, sehingga kita termasuk dalam kelompok hamba yang beruntung. Amiin Ya Rabbal ‘Alamin. (*)
Editor : Hasby