Melegakan, Ekonomi Indonesia Lepas dari Titik Terendah

    “Dengan momentum ini, saya yakin kita akan bergerak lagi ke arah positif di triwulan IV dan seterusnya,” ujarnya.

    Pada kesempatan tersebut, Presiden juga memaparkan berbagai indikator-indikator ekonomi yang menggambarkan pertumbuhan ekonomi tersebut.

    Industri pengolahan yang merupakan kontributor terbesar PDB (Produk Domestik Bruto), ujar Presiden, menunjukkan perbaikan di Oktober 2020.

    Perbaikan ini didukung oleh peningkatan impor bahan baku dan barang modal di bulan tersebut.

    “Neraca perdagangan yang mengalami surplus US$8 miliar di triwulan III-2020 turut mendukung ketahanan sektor eksternal,” ungkap Presiden.

    Dari sisi pasar modal dan keuangan, Presiden menyampaikan, kinerja IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) dan nilai tukar rupiah menunjukkan peningkatan.

    Pada 17 November 2020, IHSG tercatat mencapai level 5.522, sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika adalah Rp14.050.

    “Perbaikan kinerja IHSG terdorong oleh peningkatan indeks saham sektoral. Sektor industri dasar mengalami pemulihan indeks saham terbesar sejak penurunan tajam di 24 Maret 2020 yang lalu,” jelas Presiden.

    Presiden mengingatkan agar momentum pertumbuhan yang positif ini harus terus dijaga serta tetap fokus bergerak ke depan dalam upaya bangkit dan pulih dari pandemi.

    “Kita harus tetap hati-hati, tidak boleh lengah. Kita tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Waspada agar jangan sampai terjadi gelombang yang kedua, yang akan sangat merugikan upaya dan pengorbanan yang telah kita lakukan,” pungkasnya. (edj)

    Baca Juga :   Dukung Program Presiden Prabowo, Dislutkan Kalsel Ajak Anak-anak Gemar Makan Ikan Bergizi

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI