WARTABANJAR.COM – Ustadz Abdul Somad memberikan tanggapan terkait penahanan dirinya di kantor Imigrasi Singapura, Senin, (16/5/2022) malam.
Dilansir akun ustad Hilmi Firdausi, Ustad Abdul Somad membeberkan kronologi terkait penahanan dirinya.
Ia menuliskan pesan kepada Ustadz Hilmi Firdausi dan menuliskan enam poin. UAS membeberkan ditarik paksa saat di imigrasi Singapura.
UAS langsung dimasukkan ke ruangan dengan jeruji besi. Sementara rombongan berada di luar kantor imigrasi.
Tanpa penjelasan, Ustadz Abdul Somad langsung dideportasi ke Indonesia melalui jalur Batam.
Berikut kronologi penahanan dan deportasi UAS:
1. Mohon agar DPR-RI mendesak dubes Singapura memberikan penjelasan mengapa ada deportasi?
2. Beberapa hari sebelum keberangkatan, semua persyaratan sudah dipenuhi. ICA sudah keluarkan arrival card. Semua rute perjalanan jelas:
Minivan/ Hi Ace (13 Seater)= 1
UNIT
Total:5 Adult +2 child
16 Mei= Halfday (4hrs)
-Pick up Tanah Merah at 14.50
Arab Street, Masjid Sultan
-Drop Hotel (Lion Peak Bugis Ex
Marrison Hotel)
17 Mei = Fullday (8hrs)
-Pick up Hotel at 09.00
Transfer to SGST for Antigen –
Golden Landmark, facing the
sultan’s mosque (biaya antigen
bayar di tempat)
-Singapore Flyer (photo stop)
-Merlion
-Singapore River
-USS (photo stop)
-Garden by the bay
-Drop Tanah Merah Ferry Terminal at 16.30
(Majestic ferry: Tanah merah – Batam centre @18.10)
3. Sampai di pelabuhan tanah merah Singapura pukul 13.30. Senin 16 Mei 2022. Semua masuk: UAS, istri, samy (bayi 3 bln), sahabat UAS, istrinya, ank sahabat UAS (21 thn), ank sahabat UAS (4 thn).