WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN-Banjir bandang di sejumlah wilayah di Kalsel belum lama ini menyebabkan banyak kerugian.
Tak hanya berupa harta, benda, nyawa namun juga kerusakan alam yang sangat parah.
Melansir Antaranews Kalsel, Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menyebutkan kerusakan lahan pertanian akibat banjir mencapai 11.231 hektar yang menyebar di 10 kecamatan.
“Sejumlah lahan pertanian yang rusak tentunya akan berpengaruh terhadap hasil panen di tahun 2021 ini,” kata Plt Kepala Dinas Pertanian HST, Misradi saat Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Selasa (26/1/2021) di Barabai.
Walau begitu, berdasarkan laporan dari Badan Urusan Logistik (Bulog) HST, ketersediaan pasokan atau cadangan untuk Tahun 2021 mencukupi, yaitu stok beras pada tiga gudang sebanyak 2.318 ton dengan cadangan beras HST 100 ton dan yang sudah digunakan sebanyak 30 ton untuk penanganan COVID-19.
Sedangkan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan HST melaporkan terus mengintensifkan pemantauan harga pangan pasca musibah bencana banjir.
Harga ikan masih stabil tetapi ada beberapa jenis yang sempat mengalami kenaikan signifikan yaitu nila dan mas.
Kendati demikian, untuk saat ini sudah mengalami penurunan dan untuk cadangan pangan yang dikelola oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan terdapat 13.458 Kg.
Selanjutnya, untuk kebutuhan beras bagi masyarakat Kabupaten HST sebanyak 61 ton/bulan.
Jadi, kalau melihat setok yang ada, persediaan beras di HST masih aman untuk tahun 2021. (brs/ant)