WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, rencana pemindahan ibu kota ke ibu kota negara (IKN) Nusantara bukan datang tiba-tiba. Ambisi besar ini sudah pernah dikoarkan dua presiden sebelumnya, yang diawali cita-cita Soekarno (Bung Karno) pindah ibu kota ke Palangkaraya sejak 1957.
“IKN Nusantara, kenapa dilakukan pemindahan ini? Ini sudah dimulai, gagasan besar ini, sejak tahun 1957 oleh Bung Karno,” kata Jokowi, Selasa (1/3/2022).
Namun, rencana besar itu tertahan karena adanya pergolakan besar. Ambisi itu kemudian dilanjutkan oleh Presiden Soeharto, tapi lagi-lagi gagal karena alasan serupa.
“Tetapi karena ada pergolakan sehingga direm oleh Bung Karno tahun 1957. Zaman Pak Harto juga mau dipindah di Jawa Barat, di Jonggol, batal juga batal karena ada pergolakan di 97-98,” tuturnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lantas menyimpulkan, rencana pemindahan ibu kota baru merupakan kajian yang sudah lama sekali. Menurutnya, jika kajian tersebut tidak dieksekusi, maka sampai kapan pun tidak akan pernah terjadi.
“Memang butuh keberanian, ada risikonya dari situ. Tapi kita tahu kita ingin pemerataan bukan Jawa sentris, tapi Indonesia sentris,” tegas Jokowi.
Mutasi
Kepala BKD DKI Jakarta, Maria Qibtya, mengatakan permohonan mutasi menjadi ASN Pemprov DKI meningkat.
Permohonan tersebut meningkat sejak pengumuman rencana pemerintah memboyong ASN sejumlah kementerian ke IKN di Kalimantan.
Namun, Maria tidak bisa memastikan berapa banyak ASN yang mengajukan permohonan mutasi. Yang jelas, katanya, BKD memiliki pedoman dan mekanisme sesuai Pergub untuk proses mutasi. (berbagai sumber)