Banyak Vaksin di Kalsel Terancam Kadaluarsa, BPKP Kerahkan Auditor Dorong Percepatan Vaksinasi

    WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Capaian vaksinasi Covid-19 di Kalsel belum memenuhi harapan Presiden RI Joko Widodo dan sejumlah vaksin akan kadaluwarsa jika tidak digunakan.

    Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalsel yang juga merupakan bagian dari Satgas Penanganan Covid-19 mengawasi percepatan vaksinasi di Kalsel.

    Per 19 Februari 2022, dari target 3.161.137 jiwa penduduk Kalsel, realisasi vaksinasi Dosis-1 baru sebanyak 85,91 persen (2.715.201 jiwa), Dosis-2 sebanyak 49,50 persen (1.564.801), dan Dosis-3 (booster) sebanyak 3,15 persen (99.644).

    Capaian tersebut masih di bawah capaian nasional, yaitu Dosis-1 sebanyak 90,65 persen, Dosis-2 sebanyak 67,04 persen, dan Dosis-3 sebanyak 3,94 persen.

    Sementara itu, stok vaksin yang akan kadaluwarsa di Kalsel pada 28 Februari 2022 sebanyak 132.760 dosis, yang termasuk tertinggi di Indonesia.

    “Stok vaksin tersebut harus segera digunakan agar tidak merugikan keuangan negara,” ungkap Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan, Rudy M. Harahap.

    Sementara itu, sebanyak tujuh dari 13 Kota/Kabupaten (54 persen) telah masuk kategori PPKM level 3, yaitu Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Kabupaten Hulu Sungai Utara.

    Selain itu, 3 Kabupaten masuk kategori PPKM level 2, yaitu Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tabalong, dan Kabupaten Balangan.

    Hanya tiga kabupaten yang masuk kategori PPKM level 1, yaitu Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Tanah Bumbu.

    Baca Juga :   Acil Odah-Rozanie vs Muhidin-Hasnur Akan Hadapi 3 Kali Debat

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI