WARTABANJAR.COM – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan diduga terlibat dalam bisnis tes polymerase chain reaction (PCR) melalui PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).
Berdasarkan data majalah Tempo, dua perusahaan yang terafiliasi dengan Luhut Binsar Pandjaitan, PT Toba Sejahtra dan PT Toba Bumi Energi, tercatat mengempit saham di GSI.
GSI merupakan perusahaan yang mengelola laboratorium untuk tes PCR dan memiliki lima cabang di Jakarta.
Tudingan ini pun akhirnya dijawab Luhut Binsar Pandjaitan dengan dua poin.
Pertama, Luhut menegaskan tidak mengambil keuntungan pribadi dari PT GSI yang mengelola tes PCR.
Menurutnya tujuan dari PT GSI juga bukan untuk mencari keuntungan untuk para pemegang saham.
Termasuk keterlibatan perusahaan PT Toba Bumi Energi.
“Teman-teman dan seluruh masyarakat
Indonesia yang saya cintai,
Saya ingin menegaskan beberapa hal lewat
tulisan ini”.
“Pertama, saya tidak pernah sedikit
pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia.
Seperti sama-sama kita tahu, pada masa-masa awal pandemi tahun lalu, Indonesia masih terkendala dalam hal penyediaan tes Covid-19 untuk masyarakat.”
“GSI ini tujuannya bukan untuk mencari profit bagi para pemegang saham. Sesuai namanya, Genomik Solidaritas
Indonesia, memang ini adalah kewirausahaan sosial, sehingga tidak sepenuhnya bisa diberikan secara gratis”.
“Partisipasi yang diberikan melalui Toba Bumi Energi merupakan wujud bantuan yang
diinisiasi oleh rekan-rekan saya dari Grup Indika, Adaro, Northstar, dan lain-lain yang sepakat bersama-sama membantu penyediaan fasilitas tes Covid-19 dengan kapasitas yang besar.”