Mengapa Ada Sebutan Arba Musta’mir, Ini Penjelasannya

    WARTABANJAR.COM, BANJARMASINBulan Safar merupakan salah satu bulan yang dianugerahkan oleh Allah SWT. Sayangnya, banyak manusia yang menganggap bahwa bulan Safar ini adalah bulan bala karena ada banyak sekali masalah atau cobaan yang biasanya turun ke bumi.

    Menurut Ustadz Muhammad Rijal Fathoni, musibah atau cobaan itu bukan diturunkan oleh karena saat itu adalah bulan Safar, melainkan semua itu terjadi karena kehendak Allah SWT.

    “Tidak ada bulan dari Muharram sampai Dzulhijjah yang menjadi bulan bala. Semuanya adalah bulan yang istimewa karena bulan itu ada atas izin Allah,” ucapnya kepada wartabanjar.com, Selasa (5/10/2021).

    Dia memjelaskan, sangat disayangkan di zaman sekarang pemikiran daripada masyarakat bahwa bulan Safar adalah bulan penuh musibah itu hampir mendarah daging di hati masyarakat.

    Sama halnya ketika seseorang beranggapan bahwa suatu penyakit itu dapat menular karena disebabkan oleh penyakit itu sendiri. Padahal, dalam dasar ketauhidan, tidak akan terjadi sesuatu jika bukan karena izin Allah SWT.

    Dalam sebuah hadis disebutkan; dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda ; “Tiada kejangkitan, dan juga tiada mati penasaran, dan tiada juga Safar”.

    Kemudian seorang Badui Arab berkata: “Wahai Rasulullah SAW, unta-unta yang ada di padang pasir yang bagaikan sekelompok kijang, kemudian dicampuri oleh Seekor unta betina berkudis, kenapa menjadi tertular oleh seekor unta betina yang berkudis tersebut ?”.

    Kemudian Rasulullah SAW menjawab: “Lalu siapakah yang membuat unta yang pertama berkudis (siapa yang menjangkitinya)?” (HR. Bukhari dan Muslim).

    Lanjut Ustadz Muhammad Rijal Fathoni, dalam Alquran maupun hadis telah jelas diterangkan bahwasanya Allah SWT melarang umat-Nya untuk mengkhususkan hari atau bulan-bulan tertentu sebagai sesuatu yang dianggap menjadi sumber kesialan termasuk menganggap bulan Safar ini adalah bulan sial. Sebab, kesemua bulan adalah sama, bulan yang diberikan Allah SWT.

    Baca Juga :   Fokus ke Penajaman Visi, Misi dan Program Kerja Paslon, KPU Balangan Gelar Debat Kedua Pilkada

    Sebab, hakikat daripada kesialan atau assyu’mu ialah ketika manusia melakukan perbuatan maksiat kepada Allah SWT, seperti yang dikatakan oleh Ibnu Mas’ud RA : “Jika kesialan terdapat pada sesuatu, maka itu ada pada lidah, karena lidah adalah salah satu indera manusia yang sering dibuat maksiat”.

    Para ulama terdahulu sependapat bahwa Allah SWT memang banyak menurunkan musibah pada hari Rabu terakhir di bulan Safar. Saking besarnya, seluruh bala atau musibah di tahun ini akan diturunkan pada hari Rabu tersebut.

    Ulama ahli ma’rifat juga menyebutkan bahwa di setiap tahun akan turun banyak bala yang semuanya diturunkan pada hari Rabu terakhir bulan Safar.

    “Oleh sebab itu pada hari tersebut disebut sebagai Yaumi Nahsin Musta’mir; hari yang paling sulit di setiap tahun,” jelasnya.

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI