WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Seorang mahasiswi Uniska MAB berinisial MRA, mengaku mendapatkan perlakuan tidak pantas, oleh oknum staf bidang kemahasiswaan di kampusnya.
Menurut penuturan MRA, ia mendapat perlakuan tersebut, saat mencoba menanyakan persyaratan untuk mendapatkan beasiswa. Melalui nomor whatsapp, yang ia dapat di instagram kemahasiswaan Uniska MAB, beberapa waktu lalu.
Menyikapi hal tersebut, Ira Miranda, Menteri Pemberdayaan Perempuan BEM Uniska MAB mengaku pihaknya akan melakukan pengawalan terkait kasus tersebut.
Sebab apabila hal tersebut terus dibiarkan, dikhawatirkan bisa terjadi kepada mahasiswi lainnya.
“Kasus seperti ini akan kami kawal, dan kami juga akan melakukan investigasi dengan cara kami sendiri, karena apabila dibiarkan atau ditutup-tutupi, takutnya akan ada lagi korban selanjutnya,” ujar Ira.
Namun sebelum itu, Ira meminta agar mahasiswi yang berdangkutan, bisa melaporkan kejadian tersebut kepada BEM.
Pihaknya pun akan menjamin kerahasiaan identitas MRA, serta keamananannya dari pihak-pihak lainnya.
“Identitas korban akan kami jamin kerahasiaanya, termasuk soal keamanannya juga akan kami jamin,” pungkasnya.
Sebelumnya, MRA mengaku mendapat pelecehan seksual atau catcalling oleh oknum staf kemahasiswaan.
Mahasiswi tersebut diketahui berinisial MRA, mengaku kejadian tersebut dia alami beberapa waktu lalu, saat ia berniat ingin mengurus beasiswa.
MRA mengaku menghubungi pelaku, melalui nomor kontak yang didapatnya melalui instagram kemahasiswaan Uniska. Untuk menanyakan persyaratan yang harus dilengkapi, untuk mendapatkan beasiswa tersebut.