WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Pengetatan anggaran oleh pemerintah berdampak ke bisnis perhotelan, menyebabkan tingkat okupansi menurun.
Di antaranya adalah jaringan Waringin Hotel (manajemen Hotel 88 Banjarmasin) di Jakarta yang turut terimbas.
Corporate Director Sales & Marketing Waringin, Metty Yan Harahap, Kamis (13/3/2025) mengatakan bahwa okupansi hotel tempatnya bekerja itu menurun hingga 50 persen akibat kebijakan tersebut.
“Sangat berdampak sekali (pengetatan anggaran). Mohon support-nya, kita akan terus berupaya agar okupansi hotel bisa membaik. Penurunan sangat terasa dan bisa dikatakan 50 persen. Saya rasa semua unit hotel kena dampak” ujar Metty.
Ia menambahkan, biasanya instansi pemerintah menggunakan fasilitas ‘meeting room‘, program ‘training‘, dan sosialisasi program antar daerah.
Metty berharap pemerintah melakukan penghematan dengan tidak secara drastis, mungkin bisa dilakukan melalui evaluasi program-program kerja terlebih dahulu.
“Bukannya tidak pro terhadap program pemerintah, tapi dampak penurunan okupansi sangat panjang. Sampai pada efisien ke tenaga kerja,” sebutnya.
Meski demikian sampai saat ini pihaknya masih bertahan untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawan.
“PHK kita tidak lakukan, tetapi lebih kepada pengaturan tenaga kerja,” ujarnya lagi.
Di sisi lain, Metty menmbahkan, tentu pihaknya juga tetap harus kreatif untuk terus berupaya meningkatkan okupansi.
Walau demikian, dia berujar belum tahu bisa bertahan sampai kapan, jika kondisi ini tidak berubah.