WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Harga emas dunia mengalami penurunan tipis pada Kamis (23/1/2025) setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyerukan langkah agresif untuk menurunkan suku bunga demi mendorong stabilitas perekonomian global.
Harga emas spot tercatat melemah sebesar 0,03% ke level US$ 2.753,97 per ons. Sebelumnya, pada Rabu, harga emas sempat mencapai titik tertinggi dalam lebih dari tiga bulan terakhir, hanya terpaut US$ 26,72 dari rekor sepanjang masa yang dicapai pada Oktober 2024. Sementara itu, harga emas berjangka Amerika Serikat turun 0,2% menjadi US$ 2.765 per ons.
Spekulasi Pasar Picu Volatilitas Harga Emas
Dikutip dari Beritasatu.com, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, Daniel Pavilonis, mengungkapkan bahwa volatilitas harga emas saat ini dipicu oleh spekulasi pasar terkait arah kebijakan ekonomi Gedung Putih.
BACA JUGA:Anjlok Rp 7.000! Begini Update Harga Emas Antam Hari Ini dan Rincian Lengkapnya
Dalam pidatonya di Forum Ekonomi Dunia, Trump secara tegas menyampaikan rencana untuk menurunkan inflasi melalui pemangkasan suku bunga secara signifikan. Ia juga mengimbau negara-negara lain untuk mengikuti jejak Amerika Serikat dalam menghadapi tekanan ekonomi global.
Emas dan Suku Bunga Rendah: Pilihan Aman di Tengah
KetidakpastianSebagai aset tanpa imbal hasil, emas kerap menjadi pilihan utama dalam situasi suku bunga rendah. Meski demikian, pasar memperkirakan peluang hingga 99,5% bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tetap stabil pada pertemuan mendatang, yang dijadwalkan pada 28-29 Januari 2025.