WARTABANJAR.COM, AMUNTAI – Penggunaan CCTV lalu lintas alias Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) mendapat penolakan dari
masyarakat Kelurahan Paliwara, Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalsel.
Penolakan khususnya datang dari jemaah mushala Syiarul Muslimin, Paliwara.
Alasan mereka, tidak memungkinan selalu memakai pengaman kepala atau helm pada saat berkegiatan ibadah.
Hal itu mereka sampaikan melalui spanduk yang dibentangkan “Kami warga Paliwara (khusus jamaah langgar Syiarul Muslimin) keberatan dengan adanya lampu ETLE, karena tidak mungkin pakai Helm untuk Ibadah.”
Baca juga:Personel Kodim HST Turut Amankan Kelancaran Mobilitas Jemaah Haul Guru Sekumpul
Muji, warga setempat, mengatakan sebagian besar jemaah menggunakan motor untuk menuju langgar.
Karena jaraknya cukup dekat, warga terutama jemaat pria memakai peci, sehingga tidak memungkinkan memakai helm.
Kamera ETLE yang dipasang dekat dengan langgar tersebut dikhawatirkan akan menangkap gambar jamaah yang tidak memakai helm, sehingga mereka takut akan terkena tilang elektronik.
Kamera ETLE dirancang untuk mendeteksi berbagai pelanggaran lalu lintas, termasuk tidak mengenakan helm saat berkendara.
Pemasangan kamera ini bertujuan meningkatkan ketertiban dan keselamatan di jalan raya. Namun, dalam kasus ini, lokasi pemasangan yang berdekatan dengan tempat ibadah menimbulkan kekhawatiran di kalangan jamaah.
Belum ada tanggapan resmi dari pihak berwenang terkait keberatan warga ini. (berbagai sumber)
Editor: Erna Djedi