WARTABANJAR.COM, BANDA ACEH – Banyak kalangan yang menyebut Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh-Sumut 2024 sebagai perhelatan olahraga nasional paling buruk. Karena itulah Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) memberikan catatan penting sebagai refleksi untuk penyelenggaraan PON selanjutnya di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2028 mendatang.
Deputi V Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Warsito mengatakan, beberapa catatan penting itu diantaranya kesiapan tuan rumah dalam menyelenggarakan PON. Selain itu terkait publikasi tentang event multiolahraga nasional tersebut.
“Tuan rumah PON harus mempersiapkan dengan matang. Selain itu juga terkait publikasi, harusnya sudah sejak satu tahun sebelumnya PON mulai diberitakan,” ujar Warsito seperti dikutip Wartabanjar.com, Sabtu (21/09/2024).
Baca juga: Menang 3-0 di Derby London, Chelsea Melompat ke Posisi Atas Klasemen
Secara umum pelaksanaan PON XXI di Aceh-Sumut, sebut Warsito, sudah berlangsung dengan baik. Namun dirinya tidak menampik masih ditemukan ada kekurangan-kekurangan dalam sejumlah hal.
“Memang ada sejumlah venue pertandingan yang belum sempurna. Tapi secara fungsional, venue-venue tersebut sudah siap digunakan,” katanya.
Seperti Stadion Utama Sumatra Utara, yang menjadi lokasi penutupan PON pada Jumat (20/09/2024) malam, yang disebut masyarakat belum selesai pembangunannya. Terkait hal ini, Warsito mengatakan, stadion tersebut memang tidak digunakan untuk pertandingan.