WARTABANJAR.COM, KAIRO – Hamas menunjuk pemimpin baru di Gaza, Yahya Sinwar sebagai penerus mantan pemimpin politik Ismail Haniyeh, yang dibunuh di Teheran pekan lalu.
Pengumuman kelompok itu disampaikan pada 6 Agustus 2024, dalam sebuah langkah yang dikatakan untuk memperkuat jalur radikal sejak serangan terhadap Israel pada 7 Oktober lalu.
Baca juga:Disebut Pengganti Ismail Haniyeh di Hamas, Yahya Sinwar Kini Jadi Target Utama Israel
Sinwar, arsitek serangan paling dahsyat terhadap Israel dalam beberapa dekade, bersembunyi di Gaza, dan terus melawan upaya Israel untuk membunuhnya sejak awal perang.
“Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan terpilihnya Komandan Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan tersebut, menggantikan Komandan syahid Ismail Haniyeh, semoga Allah mengasihani dia,” kata gerakan tersebut, dalam sebuah pernyataan singkat.
Berita penunjukan tersebut disambut dengan serangan roket di Gaza dari kelompok militan yang masih melawan pasukan Israel di daerah kantong yang terkepung.
Sinwar, yang menghabiskan separuh masa dewasanya di penjara-penjara Israel, adalah pemimpin Hamas paling kuat yang masih hidup setelah pembunuhan Haniyeh, yang telah membuat wilayah tersebut berada di ambang konflik regional yang lebih luas setelah Iran bersumpah akan melakukan pembalasan yang keras.
Israel belum mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut namun menyatakan pihaknya telah membunuh para pemimpin senior lainnya, termasuk wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri, yang terbunuh di Beirut, dan Mohammed Deif, komandan militer gerakan tersebut.