WARTABANJAR.COM, MARTAPURA – Buntut viralnya video peziarah diduga diperas hingga uang di Kubah Syekh Abdullah al Hindi atau orang tua Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjari di Desa Lok Gabang, RT 4 Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Forkopimca Kecamatan Astambul menggelar rapat musyawarah desa bersama Polsek Astambul pada Jumat (7/6/2024) lalu.
Dalam pembahasannya, mereka ingin mengetahui kebenaran video viral tersebut. Namun ternyata tidak ada pengelola resmi di kubah Orang Tua Datu Kalampayan itu. Sehingga mereka tidak tahu menahu soal kejadian ini.
Para ibu-ibu yang biasa berjualan kembang atau bunga juga menampik isu harga kembang yang dijual mencapai Rp 1 juta rupiah. Sedangkan isu memegang makam juga dikenakan biaya 200 ribu itu masih simpang siur.
Baca Juga
Rumah Pejabat Terbakar di Jalan S Parman Banjarmasin
Kapolsek Astambul Iptu Tonny Hartono menjelaskan, pihaknya memint desa untuk membuat struktur atau bagan pengelola kubah Syeikh Abdullah Al Hindi tersebut agar jika terjadi hal-hal serupa bisa dipertanggungjawabkan.
“Kita meminta mereka untuk membuat struktur pengelolaan kubah ini bersama pihak desa,” ujarnya pada Minggu (9/6/2024)
Selain itu, ia juga masih mencari siapa yang memviralkan video dugaan pemerasan atau pungli yang terjadi di Lok Gabang. Dalam rapat tersebut, ia juga meminta warga untuk memberi tahu siapa yang memviralkan tersebut agar bisa dibawa ke Polsek Astambul untuk dimintai keterangan.