Dinilai Mahal, Pemprov Jawa Tengah Minta Stop Program Konversi Motor Listrik

    WARTABANJAR.COM, SEMARANG – Konversi kendaraan roda dua dari BBM ke listrik dinilai terlalu mahal sehingga menyulitkan pemda untuk melaksanakan.

    Padahal, program pemerintah pusat ini bertujuan untuk percepatan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB) di tingkat daerah.

    Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, menyampaikan bahwa biaya konversi kendaraan roda dua bermesin bensin menjadi KLBB terbilang mahal, yakni mencapai Rp 15 juta.

    Dalam acara “Dekarbonisasi Sektor Transportasi Melalui Adopsi KLBB di Wilayah Jawa Tengah” yang disiarkan secara daring pada Jumat (17/11/2023), Sujarwanto berpendapat bahwa kebijakan konversi sepeda motor menjadi listrik sebaiknya dihentikan.

    Ia menyoroti pemahaman masyarakat terkait biaya yang mahal dan memerinci bahwa ada warga yang tidak merasa terkesan dengan konversi tersebut karena hanya mencakup komponen penggerak semata.

    “Konversi motor listrik tidak bikin kebanggaan, maka harusnya diganti bukan konversi listrik motornya tetapi beli unit baru. Harus begitu, karena motor konversi itu motor lama catnya sudah kuyu-kuyu (memudar), rakyat tidak ada bangganya, mahal pula,” kata Sujarwanto.

    Dalam upaya mendorong penggunaan KLBB, Sujarwanto mengusulkan strategi lain, termasuk pengadaan KLBB berbagai model sebagai kendaraan dinas di pemerintahan daerah setempat.

    Dia juga menyarankan larangan penggunaan kendaraan bermotor jenis internal combustion engine (ICE) di sejumlah objek wisata utama Jawa Tengah, seperti Candi Borobudur.

    Baca Juga :   Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau EUR 1,2 Miliar untuk Sektor Kelistrikan di COP29

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI