WARTABANJAR.COM, MARABAHAN – Sebanyak 18 paket pekerjaan Pembangunan jalan, irigasi dan jaringan Kabupaten Barito Kuala diduga terjadi kekurangan volume. Terdiri atas 16 paket pekerjaan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Barito Kuala, satu paket pekerjaan di SKPD Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Batola sedangkan satu paket pekerjaannya di SKPD Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Batola.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Barito Kuala, Saprani ketika dikonfirmasi mempersilakan menanyakan lebih lanjut kepada Inspektorat atas temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun Anggaran 2021, terkait adanya temuan kekurangan volume atas pelaksanaan 18 paket pekerjaan pembangunan jalan, irigasi dan jaringan dengan nilai total sebesar Rp 1 miliar lebih.
Dikonfirmasi wartabanjar.com beberapa waktu lalu, Saprani menegaskan, temuan itu sudah pihaknya tindak lanjuti. Hasil tindak lanjut ada di Inspektorat Kabupaten Barito Kuala.
“Kalau penjelasan yang dapat kami berikan kurang lengkap hasil tindak lanjut ada di Inspektorat,” singkatnya.
Terpisah, Kepala Inspektorat Barito Kuala, Ismed Zulfikar mengatakan, untuk temuan fisik, biasanya sudah selesai pengembalian sebelum Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) keluar. Masing-masing penyedia jasa barang dikoordinasikan Inspektorat melalui Dinas PUPR Batola, mereka diminta untuk pengembalian atas kekurangan volume pekerjaan fisik tersebut.