WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru yang menyimpan sejarah budaya Banjar kini tampil lebih baru.
Sekarang, Museum Lambung Mangkurat memiliki halaman yang luas dan beberapa ruangan tempat menyimpan barang-barang benilai sejarah maupun kebudayaan.
“Sekarang kita ada beberapa ruangan. Ada ruang temporer, ruang kain, ruang keramik, dan ruang untuk adat budaya dan sejarah banjar,” ujar Pamong Budaya Ahli Madya Museum Lambung Mangkurat, H. Rusniadi pada Selasa (4/7) siang.
Ruangan temporer berisi pajangan yang bisa diganti sewaktu-waktu tergantung dari agenda pemerintahan ataupun hari-hari penting.
“Saat ini isi ruangan temporer tentang sejarah ALRI, ada senjata, dan lainnya karena bulan Mei kemarin itu peringatan ulang tahun divisi ALRI,” sambungnya.
Baca juga:
Gantung Diri Marak, Ini Kata Psikolog Universitas Lambung Mangkurat
Pada ruangan kain dan keramik, terdapat pajangan kain dan peralatan memasak hingga guci khas budaya Banjar.
Selain itu, di ruangan lukisan dipamerkan hasil karya seniman nasional asal Kalimantan Selatan, yaitu Gusti Sholihin Hasan.
Para pengunjung bisa mengambil foto berlatarkan lukisan karya Gusti Sholihin Hasan.
Gusti Sholihin Hasan merupakan seniman nasional yang lahir di Kuala Kapuas pada tahun 1925 dan merupakan salah satu perintis Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) yang sekarang sudah berganti nama menjadi Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI Yogyakarta) bersama pelukis Affandi dan Kusnadi
Sekarang, pengunjung pun selalu berdatangan untuk sekedar melihat-lihat atau mempelajari budaya Kalimantan Selatan.