Gantung Diri Marak, Ini Kata Psikolog Universitas Lambung Mangkurat

    WARTABANJAR.COM, MARTAPURA – Hanya berselang dua minggu, kasus bunuh diri sudah terjadi dua kali terjadi di Kabupaten Banjar.

    Pada 16 Juni 2023 lalu, di Desa Sungai Rangas Hambuku seorang pria berusia 35 tahun ditemukan tewas gantung diri di sebuah pohon karena menjadi korban penipuan online.

    Baru-baru ini, di Desa Sungai Tabuk, seorang pria berusia 27 tahun ditemukan tewas tergeletak di lantai gudang dengan tali nilon melilit di lehernya pada 1 Juli 2023 karena himpitan ekonomi dan perceraian.

    Dosen Psikologi dari Universitas Lambung Mangkurat yang juga merupakan praktisi psikologi, Rika Vira Zwagery MPsi, menjelaskan faktor-faktor yang bisa menyebabkan seseorang melakukan bunuh diri.

    “Ketika seseorang ada pikiran atau bahkan melakukan tindakan bunuh diri, artinya kondisi psikologisnya sedang berada di fase depresi akibat tidak mampu menahan tekanan dari apa yang dia rasakan,” jelas Rika Vira Zwagery saat ditemui wartabanjar.com di ruangannya pada Selasa (4/7/2023) siang.

    Baca juga:

    Direktur Rumah Politik Pertanyakan Tudingan BW Terhadap Eks Penyidik KPK, “Terkait Kasasi Mardani Maming?”

    Berbagai permasalahan bisa membuat seseorang merasa tertekan dan cemas berlebihan seperti yang terjadi pada dua kasus tersebut yaitu, faktor eksternal seperti ekonomi dan keluarga.

    “Seperti dua kasus yang ditemui, pasti memiliki sebab yang berbeda karena masalah yang berhubungan dengan psikologi seseorang, sifatnya individualistik dan tidak bisa disamaratakan,” sambungnya lagi.

    Selain itu, faktor internal yang berkaitan dengan kepribadian menjadi tolak ukur bagi seseorang dalam mengelola tekanan.

    Baca Juga :   Prihatin dengan Anak Korban Kekerasan, Kak Seto Kunjungi Unit PPA Polres HSU

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI