WARTABANJAR.COM, MAKKAH – Bagi jutaan Muslim di seluruh dunia, ziarah ke Makkah untuk berhaji biasanya sulit.
Namun, Arab Saudi telah membangun infrastruktur transportasi baru untuk memastikan perjalanan yang paling mulus dan akses yang lebih mudah ke situs paling suci dalam Islam.
Dengan sekitar 2,5 juta jemaah berkumpul di Mekkah, baik dari kota pelabuhan Laut Merah Jeddah atau kota suci Madinah, fokus mereka tetap tak tergoyahkan – menunaikan ibadah haji.
Haji, rukun Islam kelima, adalah tindakan wajib bagi umat Islam yang mampu secara fisik dan finansial untuk melakukan setidaknya sekali seumur hidup mereka. Secara historis, para peziarah mengalami perjalanan berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan dengan karavan, melintasi lautan luas dan gurun.
Selama berabad-abad, ketika peradaban, bangsa dan kerajaan naik dan turun, tanggung jawab untuk melindungi dan melayani jamaah haji dan umrah diwariskan dari satu pemimpin ke pemimpin berikutnya.
Saat ini, Kerajaan Arab Saudi modern melanjutkan tradisi ini, membuat kemajuan luar biasa dalam layanan yang diberikan kepada jemaah, khususnya dalam hal teknologi dan infrastruktur transportasi.
Bagian penting dari ini adalah konektivitas tanpa batas antara kota Mekkah dan Madinah, serta tempat-tempat suci di Mekkah. Arab Saudi telah mencapai ini dengan memastikan aksesibilitas yang mudah, kenyamanan, dan pengurangan waktu perjalanan.
Setibanya di Makkah, Ameera Alnajjar, seorang peziarah dari Dammam, memilih moda transportasi paling sederhana dan paling modern — Kereta Api Berkecepatan Tinggi Haramain, atau HHR.