Kemenko Perekonomian Sebut 20 Persen Kebutuhan Gula Dalam Negeri Hasil Impor

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA- Sekitar 20 persen kebutuhan gula dalam negeri Indonesia adalah impor.

    Tak hanya itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga mencatat kebutuhan gula untuk industri makanan dan minuman 100 persen berasal dari impor.

    “Pemenuhan gula konsumsi, 20 persen kita harus datangkan dari luar untuk memenuhi seluruh kebutuhan nasional kita, serta untuk mendorong industri manufaktur berbahan baku gula. Untuk kebutuhan industri makanan dan minuman juga 100 persen impor,” kata Deputi II Kemenko Perekonomian, Musdhalifah Machmud di acara Gerakan Pangan Murah Serentak, Senin (26/5/2023).

    Tak hanya gula, ia menyebut bahan pangan lainnya juga masih bergantung pada impor seperti bawang putih 80 persen dan susu 80 persen juga memasok dari luar negeri.

    Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan total pangan yang diimpor saat ini cenderung bertambah dibanding pada 2004.

    Impor gandum naik dari 2 juta ton sampai 4 juta ton menjadi 13 juta ton.

    Lalu, impor gula dari 1 juta ton sampai 2 juta ton naik menjadi 5 juta ton, impor garam kurang dari 1 juta ton naik jadi 3 juta ton, serta impor buah-buahan sebelumnya 50 ribu ton naik jadi hampir 1 juta ton.

    Zulhas kemudian berkonsultasi kepada Presiden Joko Widodo apakah boleh mengendalikan impor.

    Menurutnya, jika impor bahan-bahan ini dikendalikan, maka diharapkan produksi dalam negeri bisa meningkat.

    Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sejumlah pangan impor naik pada Mei 2023, termasuk buah segar.

    Baca Juga :   Fokus ke Penajaman Visi, Misi dan Program Kerja Paslon, KPU Balangan Gelar Debat Kedua Pilkada

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI