WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian mengingatkan pentingnya daerah memiliki Tim Penanganan Konflik Sosial. Dikatakannya saat menutup Rapat Kerja Tematik Program Kegiatan dengan Tema Sinergitas Penanganan Konflik Sosial di Daerah, di Banjarmasin, Kamis (1/4/2021).
Tito mengatakan, pentingnya identifikasi perbedaan kepentingan dan identifikasi common interest. Dikarenakan kedua hal tersebut adalah dasar dari sistem penanganan konflik.
“Saat perbedaan kepentingan dan common interest diketahui, tim penanganan konflik dapat mengendalikan atau menekan perbedaan kepentingan dan mengangkat persamaan atau common interest,” kata Mantan Kapolri ini.
Dia juga mengatakan, tujuan utama yang diharapkan, agar pihak yang berkonflik sadar bahwa mereka adalah satu dan tidak seharusnya konflik terjadi.
Dalam penanganan konflik diperlukan sinergi dan kerja sama antara seluruh lapisan, baik dari Pemerintah Pusat, tingkat Provinsi dan tingkat Kabupaten. Bahkan sampai ke tingkat pemerintahan desa.
“Dimana tim penanganan konflik ini dapat dipimpin oleh kepala instansi ataupun kepala daerah untuk saling merekatkan bersinergi. Oleh sebab itu, pentingnya keberadaan tim atau lembaga penanganan konflik, yang didalamnya terdapat tiga tim yang terdiri dari tim pencegahan, tim penghentian, dan tim pemulihan,” jelas Tito.
Adapun untuk tim pemulihan, Menurut Tito Karnavian, salah satu tahapan dalam pemulihan adalah rekonstruksi fisik yang perlu dilaksanakan dengan cepat untuk meminimalisir efek trauma yang mungkin dialami oleh masyarakat yang terdampak konflik.